Berita

Memahami Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Contohnya di Dunia

Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan negara-negara yang masih dalam proses pertumbuhan ekonomi dan sosial. Mereka berbeda dari negara maju yang memiliki standar hidup tinggi, ekonomi kuat, dan infrastruktur yang mapan.

Meskipun memiliki tantangan dan masalah unik, negara berkembang juga berpotensi untuk tumbuh lebih jauh dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik.

Artikel ini akan membahas ciri ciri negara berkembang, serta memberikan beberapa contoh negara berkembang yang menunjukkan dinamika pertumbuhan yang menarik.

  1. Pendapatan Nasional yang Masih Rendah

Pendapatan nasional adalah salah satu indikator penting yang membedakan negara berkembang dari negara maju. Negara berkembang umumnya memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah, yang berarti bahwa pendapatan rata-rata masyarakatnya relatif kecil dibandingkan negara maju. Hal ini berpengaruh langsung pada kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Contoh negara berkembang dengan pendapatan nasional rendah adalah Ethiopia dan Kamboja. Kedua negara ini memiliki banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, meskipun pemerintah mereka berusaha meningkatkan kesejahteraan melalui program pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

  1. Ketergantungan pada Sumber Daya Alam

Negara berkembang biasanya memiliki ketergantungan yang tinggi pada sektor primer, terutama pertanian, pertambangan, dan perkebunan. Banyak dari negara ini mengandalkan ekspor komoditas sebagai sumber pendapatan utama, seperti minyak, kopi, atau logam. Ketergantungan ini membuat negara-negara tersebut rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global, yang dapat berdampak besar pada perekonomian mereka. Contoh negara berkembang yang mengandalkan sumber daya alam adalah Nigeria dan Venezuela. Nigeria sangat bergantung pada minyak bumi sebagai produk ekspor utama, sementara Venezuela juga memiliki cadangan minyak besar yang mendukung ekonominya. Namun, ketergantungan yang tinggi pada satu sektor menjadikan kedua negara ini rentan terhadap perubahan harga minyak di pasar global, sehingga ketika harga minyak jatuh, ekonomi mereka mengalami kesulitan.

  1. Infrastruktur yang Belum Memadai

Infrastruktur yang memadai adalah fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, di banyak negara berkembang, infrastruktur seperti jalan raya, transportasi umum, jaringan listrik, dan akses internet sering kali masih terbatas. Kurangnya infrastruktur yang memadai ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, menghambat distribusi barang, dan mengurangi produktivitas masyarakat. India dan Filipina adalah contoh negara berkembang yang masih berjuang meningkatkan infrastruktur mereka. Di India, akses ke layanan dasar seperti air bersih dan listrik belum merata di seluruh wilayah, meskipun negara tersebut sudah memiliki perekonomian yang besar dan tengah berkembang pesat. Pemerintah India berupaya memperbaiki infrastruktur dengan meluncurkan berbagai proyek pembangunan, termasuk jalan raya dan jaringan kereta cepat. Filipina juga berusaha memperbaiki infrastrukturnya dengan meningkatkan akses transportasi dan listrik di daerah-daerah terpencil.

  1. Ketergantungan pada Bantuan Internasional

Banyak negara berkembang yang masih mengandalkan bantuan internasional untuk membiayai program pembangunan dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Ketergantungan ini menunjukkan bahwa negara-negara tersebut belum sepenuhnya mandiri dalam hal ekonomi. Bantuan ini sering datang dari lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, PBB, dan negara-negara donor. Namun, ketergantungan ini juga menjadi tantangan, karena jika bantuan tersebut terhenti atau berkurang, program pembangunan bisa terhambat.

  1. Populasi yang Tinggi dengan Ledakan Penduduk

Negara berkembang sering memiliki populasi yang besar dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini menambah tantangan dalam menyediakan kebutuhan dasar, termasuk pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Populasi yang tinggi juga berarti lebih banyak tenaga kerja, tetapi jika tidak diiringi dengan peluang kerja yang cukup, hal ini dapat menyebabkan tingginya angka pengangguran. Contoh negara berkembang dengan populasi besar adalah Indonesia dan Pakistan. Keduanya menghadapi tantangan dalam menyediakan lapangan kerja bagi penduduknya yang terus bertambah. Meskipun memiliki populasi besar sebagai potensi pasar dan sumber tenaga kerja, negara-negara ini perlu meningkatkan pendidikan dan keterampilan agar dapat memanfaatkan potensi tersebut secara optimal.

Negara berkembang memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dari negara maju, termasuk pendapatan per kapita yang rendah, ketergantungan pada sektor primer, infrastruktur yang belum memadai, dan tantangan di bidang pendidikan dan kesehatan.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, negara-negara berkembang juga memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Melalui upaya peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan reformasi ekonomi, banyak negara berkembang yang mampu mengatasi tantangan mereka dan terus berproses menuju kemajuan.