KESEHATANTIPS TRIK

Ketahui 4 Jenis Trauma Healing Untuk Mengobati PTSD

Post traumatic stress disorder atau yang disingkat PTSD bisa disebabkan karena adanya trauma yang dialami pasien. PTSD merupakan gangguan kesehatan mental yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa dan kejadian yang membentuk trauma.

Pada umumnya pasien sering merasa seolah-olah seperti mengalami kembali peristiwa yang sebelumnya. Pasien akan teringat terus sampai mengalami mimpi buruk, dan pasien ingin menghindari segala sesuatu yang ada hubungannya dengan peristiwa traumatis yang dialami pasien.

Trauma ini bisa disebabkan karena adanya peristiwa yang negatif dan memberikan dampak buruk. Selanjutnya mengakibatkan stabilitas mental dan emosional. Diantara peristiwa yang bisa menyebabkan trauma seperti pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, kematian orang yang disayangi, bencana alam, cedera yang parah.

Supaya kondisi PTSD tidak bertambah parah dan bisa mengganggu kehidupan, PTSD harus segera diatas dengan benar dan tepat. Salah satu cara yang seringkali digunakan untuk menangani PTSD adalah dengan trauma healing.

Trauma healing merupakan sebuah proses penyembuhan pasca trauma, yang memiliki tujuan menghilangkan bayang-bayang ketakutan, sehingga hidupnya bisa berjalan normal kembali.

Jenis-Jenis Trauma Healing

Exposure therapy

Terapi pemaparan atau bahasa medinya exposure therapy merupakan jenis heling traruma yang dinilai terbaik bagi pasien PTSD. Pada terapi ini, pasien akan diajak menaklukan masalah yang dihadapinya, sehingga tatkala suatu saat bersinggungan dengan masalah itu, ia siap menghadapinya.

Pada proses yang mendalam, pasien seolah diajak untuk berpikir logis, bahwa apa yang terjadi di masa itu, tidak ada hubungannya dengan masa sekarang. Dengan demikian, pasien tidak perlu khawatir dengan apa yang terjadi karena traumatik.

Cognitive behavioural therapy (CBT)

CBT merupakan jenis terapi yang menggunakan pendekatan kognitif. Hal mana, pasien PTSD akan diajak berdialog, tetapi dialog tersebut mengedepankan pendapat yang rasional untuk mengatasi gangguan yang terjadi.

Begitu dialog berlangsung, pasien akan diajak menganalisa, serta berpikir bersama tuk mengambil keputusan terbaik. Sembari itu, sang terapis akan mencatat perilaku untuk follow up tindakan berikutnya.

Eye movement desensitisation and reprocessing (EMDR)

Meskipun terbilang jenis trauma heling yang baru, terapi EMDR nyatanya disebut memiliki tingkat keefektifan yang tinggi sebagai upaya mengurangi gejala PTSD. Pada terapi ini, pasien PTSD seolah diberikan ruang bercerita secara bebas terkait pengalaman trauma itu muncul. Dengan itu, harapannya pasien bisa plong, dan terapis memiliki informasi yang lengkap.

Sembari pasien bercerita, terapis akan memperhatikan respon fisik pasien, misalnya dengan adanya gerak mata, jari, dan lainnya. Begitu pasien mengutarakan, terapis akan memberikan dorongan dan motivasi positif, bahwa setiap kejadian akan memiliki pengalaman terbaik di masa mendapat, bukan untuk ditakuti.

Stress inoculation training (SIT)

Trauma healing yang terakhir ini disebut, SIT, yakni proses penyembuhan PTSD dengan pola mengajak pasien merilekskan diri tuk hilangkan trauma masa lalu. Polanya, pasien akan diajak teknik tertentu misalnya, yoga, pijat, pernapasan, dan lain-lain.

Sesudah pasien mengikuti SIT, harapannya ketika trauma itu muncul, pasien bisa menghadapinya secara rileks. Salah satu alternatifnya, yakni dengan melakukan pernapasan agar masalah itu lekas lenyap dari ingatannya.

Apabila pasien PTSD belum juga mengalami perkembangan, dalam arti positif, beberapa psikolog mungkin akan merekomendasikan beberapa obat tuk menenangkan pikiran. Pasien dengan kondisi kesehatan tertentu tidak bisa mendapatkan resep obat.

Bagi anda yang masih membutuhkan referensi terkait pengobatan PTSD atau informasi kesehatan lain, anda bisa coba tuk mengakses Halodoc.com sebagai platform kesehatan digital terbaik.