Anies Baswedan: Naturalisasi Sungai Jadikan Jakarta Kota Layak Hidup Bagi Makhluknya
Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang berharga bagi kehidupan manusia dan ekosistem di sekitarnya. Namun, karena aktivitas manusia yang tidak terkendali, banyak sungai mengalami degradasi dan kerusakan lingkungan. Naturalisasi sungai merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan kelestarian alami sungai yang telah terganggu.
Memulihkan Ekosistem Sungai
Naturalisasi sungai melibatkan pemulihan ekosistem sungai yang telah rusak akibat aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur, pengerukan sungai, dan penataan lahan yang tidak sesuai. Upaya ini meliputi pengembalian bentuk asli sungai, perbaikan aliran air, dan penghijauan di sepanjang tepian sungai. Dengan mengembalikan aliran air yang alami dan menyediakan habitat yang tepat, ekosistem sungai dapat pulih, mendukung keberagaman hayati, dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.
Meningkatkan Kualitas Air
Naturalisasi sungai juga berkontribusi pada peningkatan kualitas air. Dengan memulihkan vegetasi di sekitar sungai, tanaman dapat berperan sebagai filter alami yang menyaring polutan dan nutrien berlebih sebelum mencapai sungai. Hal ini dapat mengurangi risiko pencemaran air, meningkatkan kualitas air, dan memelihara kehidupan akuatik di dalam sungai.
Mengurangi Risiko Banjir
Naturalisasi sungai dapat membantu mengurangi risiko banjir. Dengan memperbaiki aliran air sungai, membangun struktur alami seperti hutan riparian dan vegetasi penahan, serta mengembalikan ruang alami sungai, air hujan dapat diserap secara efisien dan aliran air dapat terkendali dengan baik. Hal ini mengurangi risiko banjir yang disebabkan oleh aliran air yang terhambat atau teralirkan dengan cepat.
Menyediakan Habitat bagi Flora dan Fauna
Naturalisasi sungai menciptakan habitat yang lebih baik bagi flora dan fauna yang hidup di sekitar sungai. Dengan mengembalikan vegetasi alami seperti pohon, semak, dan tanaman air, sungai menjadi tempat yang lebih ramah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Habitat yang kaya akan keanekaragaman hayati ini juga berperan penting dalam menjaga ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan.
Mengapa Anies Memilih Melakukan Naturalisasi Sungai?
Naturalisasi sungai inilah yang digagas oleh Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dimana dia ingin menggunakan pendekatan yang ramah lingkungan dalam penyelesaian masalah yang ada di Jakarta.
Hal ini Anies sampaikan saat melakukan wawancara dengan Andy F. Noya di acara Kick Andy yang tayang pada Minggu, 18 Juni 2023.
“Di perjalanan bangsa kita ini ke depan, kita harus makin ramah lingkungan. Kita harus bergerak ke arah sana sebisa mungkin. Semua pendekatan kita dari mulai transportasi sampai urusan sungai itu mengandalkan pendekatan yang ramah lingkungan.” ujar Anies.
Lebih lanjut Anies mengatakan, pada sungai sudah lama digunakan pendekatan betonisasi yang mana pada kanan kiri kanal dipasang beton. Dan hal ini juga dilakukan di Eropa pada tahun 60-an, 70-an dan 80-an.
“Ke depan kita tidak bisa terus hanya begini, kita harus menggunakan pendekatan yang lebih alami.” tambah Anies.
Tapi Anies juga menyadari bahwa memang ada tempat-tempat yang memang tidak bisa digunakan selain dengan betonisasi. Tempat-tempat yang sudah padat penduduknya tidak bisa digunakan selain dengan beton.
“Tapi untuk tempat yang disitu justru lahannya masih memungkinkan dijaga ekosistem sungainya, dijaga, jangan dijadikan beton. Kawasan yang masih hijau perhatikan Bang, seperti Condet mulai dari Kalibata sampai Simatupang itu kawasan yang masih hijau semua. Kawasan yang masih alamiah, ini harus dijaga sebagai kawasan yang natural.” kata Anies lebih lanjut.
Kemudian Anies menambahkan bahwa visinya itu bagaimana kota Jakarta menjadi kota yang layak hidup untuk seluruh makhluknya. Bukan hanya manusia tetapi termasuk ikan dan makhluk-makhluk yang termasuk dalam ekosistem sungai.